Langsung ke konten utama
BAB VI
Cantika cry.. oh don’t do it beibeh..
Sepulang sekolah nanti, cantika mengajak vani dan cantika untuk makan diluar bersamanya dan kak putra. Cantika teramat antusias karena ia senang memamerkan pacarnya yang kaya itu pada kedua sohibnya.
“lu semua nanti di traktir deh sama kak putra. Tenang aja, tadi dia udah bilang kok sama gue”
“cihuy.. asik kita di traktir el” kata vani pada elfa
“okeh” sahut elfa yang tak kalah heboh
Jam pulang dipercepat, karena guru-guru akan merapatkan ujian sekolah semester ganjil. Cantika ketika itu sedang menelfon.
“beib, jadi kan makan diluar? Aku pengen kenalin kamu sama temen-temen aku” cantika memastikan janji kak putra
“maaf beib, aku ada tugas kelompok di rumahnya raka”
“ih.. beib, abis makan aja ke rumah raka-nya. Aku gak enak sama temen-temen aku”
“that easy beib, gimana kalo ntar malem aja”
“huft, ya udah deh kalo gak bisa dirubah. Besok juga gak apa-apa”
“makasih yah beib, love you..”
“love you too beib. Emmuuaach..” tutup cantika sebelum telfonnya terputus
Tak lama vani dan elfa menghampiri cantika.
“gimana tik?”Tanya vani kemudian
“hmm.. sorry friend, beibeh gue ada tugas kelompok di rumahnya kak raka. Jadi, gak bisa sekarang” jelas cantika
“oh.. gitu, okeh” elfa mengangguk-angguk
“tapi, acara mamamnya di undur besok!!hahaha” teriak cantika senang
“horee.. jadi di traktir. Hahaha” vani dan elfa ikut berteriak
“eh, pulang yuks, gue anter lu pada ampe tujuan. Gue lagi bawa mobil nih”
“siiip” ucap vani dan elfa berbarengan kemudian disusul gelak tawa riang
Mereka menuruni tangga, ketika seorang cewek berambut panjang dan berkulit sawo matang menghadangnya. Dengan tatapan sinis ia melihat cantika, kemudian tak lama ia ngeloyor pergi.
“siapa sih dia tik? Songong banget dia ngeliatin lu kaya gitu” Tanya elfa yang penasaran
“mantannya beibeh gue” cantika menghela nafasnya “kata kak putra sih, dia masih deket-deketin kak putra. Ich, cewek murahan! Udah diputusin masih aja nyamber” jelas cantika panjang lebar
Setelah mereka melewati gerbang sekolah, mata cantika tertuju tepat pada mobil yarish merah. Ia melihat tanpa berkedip, sudut matanya sudah penuh berlinang air mata.
“cantika lu kenapa?” Tanya vani seraya mengguncang-guncang pundak cantika
Kemudian elfa menarik vani mendekat, dan menunjuk arah yang membuat cantika seperti itu. Dan berbisik “liat noh, kak putra bawa cewek tadi ke dalem mobilnya”
Cewek itu adalah mantan kak putra, yang tadi mereka temui di tangga, Namanya sarah.
Sedetik kemudian cantika memasuki mobilnya, disusul vani dan elfa memasuki mobil. Cantika menghapus air matanya, kemudian menyalakan mobilnya. Ia membututi mobil yarish merah yang didalamnya terdapat kak putra dan sarah.
Dengan kasar cantika menyetir. Tanpa control, ia menginjak gas dan mengerem dadakan, membuat vani teriak-teriak histeris. Sementara elfa, mengangkat kakinya ke atas jok, seraya memegang kendali pada atas pintu mobil. Cantika masih terus terisak-isak dengan tangisnya.
“istigfar tik! Ya Allah, masih pengen hidup gue tik” kata elfa yang sedikit gemetar
“hiks.. hiks..” tak ada jawaban, hanya isak tangis cantika yang terdengar
“innalillahi, gue belom angkat jemuran tik, nanti keujanan” vani menimpali dari belakang, posisinya nungging setelah terpelanting.
Elfa yang duduk disamping cantika terpontang-panting, kejedot sana-sini, sabuk pengaman yang dipakainya hampir saja tidak berguna. Sementara vani yang duduk dibelakang tak kalah hebohnya, tubuhnya terpelanting ke kiri dan ke kanan, belum lagi celotehnya yang membuat elfa gemetar di selingi tawa.
Sedetik kemudian cantika menyalib mobil di depannya. Yarish merah mengerem dadakan, didalamnya tersentak kaget, sarah terperanjat, terpental kedepan, mengelus-elus jidatnya yang kepentok. Sementara kak putra membelalakan matanya kaget ketika menyadari mobil jazz yang ia kenali sedang berada didepannya.
Cantika turun dari mobil, disusul kedua temannya dari belakang. Matanya sembab, wajahnya yang putih kini berubah menjadi merah seperti udang rebus. Kak putra belum juga keluar dari yarish merahnya, ia masih tak percaya dengan apa yang terjadi.
“keluar!!” suara serak cantika dengan sentakan, seraya mengetok kaca mobil
“tik, slow. Yang sabar” vaini menenangkan dari belakang
Kak putra turun dari mobilnya, disamping kanan si sarah ikut menyusul turun. Cantika melihat kak putra dengan tatapan marah. Kemudian ia menghapus air matanya yang turun membasahi pipinya.
“beib, aku bisa jelasin” semantara pembicaraan kak putra dipotong
“gak usah, udah jelas! Aku kecewa banget sama kakak!” cantika berbicara dengan sesenggukan
“aku gak ada apa-apa sama sarah, beib” jelas kak putra
“huh! Gak usah banyak ngomong!” kemudian cantika menginjak kaki kak putra dengan cukup keras, sehingga menimbulkan teriak kesakitan. Kak putra berloncat-loncat memegang kakinya yang sakit.
Sementara cantika mundur perlahan-lahan “aku benci kak putra!!” teriaknnya kemudian.
Elfa mengambil alih kemudi, vani menyetujui usul elfa. Karena mereka terlau takut cantika tambah kalap atas apa yang telah terjadi barusan.
Didalam mobil, cantika masih saja menangis. Kini tangisnya bersuara dengan sedotan lendir di dalam hidungnya. Vani dengan sukarela memberi satu boks tissue kepada cantika. Ia melemparkan bekas tissue ke mana saja ia mau. Salah satu tissue sampai di atas pangkuan elfa yang sedang menyetir. Vani tertawa puas, melihat elfa yang jijik setengah mati karena banyak lendir ingus pada tissue, bahkan sisanya menempel dirok elfa.
“huh!! Gak lucu van!!” elfa sedikit kesal karena sikap vani
“HAHAHAPHHH” tawanya terhenti ketika cantika mngelap ingusnya ke lengan seragam vani
“SRRROOOOTTT!!” suara lendir yang mendarat dengan tepat di lengan seragam vani
“HAHAHAHAHA!!” kini elfa yang tertawa diatas penderitaan vani
“ITIKKK!!!” bentak vani geram
“HUAAAHHH” tangis cantika bertambah kencang
“lu sih van, udah tahan dulu marah lu” bisik elfa pada vani
Elfa dan vani akan mengantar cantika terlebih dahulu ke rumahnya. Mereka sepakat untuk meninggalkan dan membuat cantika terasa lebih tenang dulu, sebelum mereka mengeluarkan pendapat dan nasehatnya.
***
Cantika berlari ke kamarnya, menangis sejadi-jadinya. Membuat pulau di semua bantalnya, menghabiskan beberapa boks tissue untuk air matanya dan ingusnya. Setelah satu jam ia sesenggukan menangis seperti anak kecil, kemudian ia keluar kamar menuju dapur dan mendapati pambantunya yang sedang membuat juice alpukat buat mamihnya.
“mba, beresin kamar aku, ganti sepreinya”
“iya non” jawab si pembantu sopan
“juice-nya buat aku!”
“tapi non, itu punya mamih-nya non”
“bikin lagi aja” cantika dengan suara bindengnya “mamih mana?”
“di belakang non”
Cantika menghampiri mamihnya yang sedang asyik mengetik sms.
“mamiiih..” suara cantika manja
“kenapa sayang?” pandangannya memfokuskan pada anak semata wayangnya “lho? Kamu abis nangis? Matanya bengkak”
Cantika mengangguk-angguk pasti “aku benci kak putra” kemudian ia duduk dia atas pangkuan mamihnya. Merangkul mamihnya, dan kembali menangis dipelukkan mamihnya.
“coba cerita sama mamih” kata mamihnya membelai lembut rambut lurus cantika
Cantika bercerita dari A sampai Z, kadang diselingi tangisan yang memuncak, kadang diselingi pertanyaan mamih, dan lebih sering diselingi nasehat yang pastinya akan berarti buat cantika kelak.
***
Keesokan harinya, mereka berkumpul pada tempat yang mereka anggap basecamp paling tepat untuk mereka. Yaitu kantin sekolah, tempat mojok, jarang ditempatin, karena konon, tempatnya mistis, jadi jarang ada yang mau duduk disitu.
“masih pengen nangis tik?” Tanya elfa to the point
“hmm.. udah keluar semua kemaren” jawab cantika sekenanya
“iya! Ingus lu ajah aampe keluar semua di baju gue!” vani protes atas kejadian kemarin
Cantika memonyongkan bibirnya “maap yah vani, kemaren kilaf” katanya dengan menggoyang-goyangkan kainya
“udahlah gak usah dibahas yang kemaren. Sekarang gimana perasaan lu tik?” elfa menengahi
“bad. Tapi gak lebih buruk dari kemren sih”
“terus?”
“kemaren gue curhat abis-abisan ke nyokap, terus gue dapet banyak wejangan deh dari dia”
“bagus dong”
“iyah, katanya kalo gue ini masih muda. Masih banyak perjalanan yang mesti gue lewatin, jadi kalo buang-buang waktu gue buat nangisin cowo yang gak penting kaya kak putra brengsek itu, gak ada gunanya dan gak penting”
“yups, that true! Gue setuju sama nyokap lu”
“he-eh, lagian gue fikir-fikir kak putra kan jelek, item, genit, pokonya gak ada bagus-bagusnya”
“bener tuh. Eh, tapi kalo inget kemaren lucu, drama abis, kejam, jijik, pokonya nggak banget deh! HAHAHA” elfa mengingat-ingat kejadian kemaren
“iya-iya. Sumpah, jijik abis gue! Ingus lu banyak banget lagi dibaju gue” timpal vani
“he-eh, ampe rok gue kena ingus lu juga”
“HAHAHA” cantika tertawa terpingkal-pingkal
“parah gue, si itik bener-bener nganggep lengan baju gue tissue! Maen keluarin tuh ingus yang se alaihim gambrengnya ke lengan baju gue! YUKZ! DAMN IT”
“lagian lu ngetawain gue berlebihan sih” bela elfa
Perdebatan vani dan elfa masih berlanjut hingga mereka menyadari bahwa sedari tadi cantika menertawai mereka. Kemudian mereka terdiam, dan memperhatikan cantika yang tertawa terpingkal-pingkal, cantika tak menyadari bahwa sedang diperhatikan. “ITIK !!!” teriak mereka serempak, cantika dengan sigap berdiri dan kabur karena takut serangan bombardier dari kedua sohibnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENIPUAN LOWONGAN KERJA DAERAH TANGERANG

buat kalian yang sedang gencar-gencarnya mencari kerja via internet maupun selembaran, hati-hati terhadap penipuan. beberapa teman saya telah tertipu oleh pihak tidak bertanggungjawab tersebut. mereka meminta uang untuk alasan training. padahal yang saya tahu, kalopun ada training perusahaan tersebut yang menanggung bebannya. toh, training untuk memperbaiki kinerja pegawai-pegawainya yang pada ujungnya menguntungkan perusahaan tersebut. logikanya, kita kerja buat menghasilkan duit bukan malah mengeluarkan duit. biasanya PT abal-abal tersebut selalu berganti-ganti nama dengan lokasi yang sama. di tangerang salah satunya di serpong ' JL PAHLAWAN SERIBU, KAWASAN RUKO GOLDEN BOULEVARD BLOK C NO.10 BSD CITY SERPONG '. mereka punya beberapa nama dengan tempat yang sama. beberapa yang saya tahu bernama PT Mitra Utama Global dan PT Utama Global. mereka biasa menyebarkan lowongan lewat internet. dan mencantumkan nomor hp bukan nomor tlp kantor atau mengirimkan email yang ga...

UNDANGAN INTERVIEW PENIPUAN

Hello guys!! Kali ini gw share lagi tentang undangan interview penipuan dengan modus terbaru. Jadi kali ini gw lagi cari-cari kerja lagi.. but in this time, gw kasih klasifikasi job mana aja yang bakal gw apply, dan gak sembarang lowongan kerjaan gw apply.  Karena gw gak asal apply jadi gw inget kalo ada telp panggilan interview, misal: "Hallo dengan ibu Henni" "Iya, dengan saya sendiri" "saya A dari PT. ABC, ingin mengundang anda interview pada hari minggu jam 12 malam" Seketika itu juga gw inget, oh yaa gw ngelamar bagian OB diperusahaan itu!! (cuma contoh yaa) Waktu gw dapet email ini: Kok ya rasanya aneh? undangan interview yang cuma dikasih lampiran tanpa ada kata-kata di badan email?? OK, then gw buka lampirannya: Gw baca rinci semuanya, kok meyakinkan ya? gw tau keberadaan PT. Softex di tangerang ini, gw juga emang apply di jobstreet sebagai ABM. Gw buka ulang list job yang sudah gw apply via jobstreet, oh iya bener...

Rumah Tangga How's going?? PART 2

Pada saat ini angin itu begitu besar berhembus Aku berpegang pada tonggak keyakinanku yang semakin goyah Akankah kapal ini curam ditengah laut? Mungkinkan aku menyerah saja? Pah, Mah.. rumah tangga itu sulit.. sulit sekali Menurutnya aku adalah wanita yang mempunyai watak terkeras yang pernah dia temui Menurutnya aku selalu salah, aku yang menyebabkan pertikaian yang terjadi terus menerus diantara kita Menurutnya aku tidak bisa menjadi istri yang penurut Menurutnya aku pembangkang Kamu gak pernah tau segimana aku berusaha sekuat diri aku untuk ngelawan egoku Mengalahkan hobiku untuk kamu Mengalahkan keinginanku untuk kamu Demi Tuhan, Aku selalu berusaha jadi istri yang penurut Demi Tuhan, aku selalu mentingin kebutuhan suamiku dibanding kebutuhanku Demi Tuhan, aku selalu berusaha selalu masak makanan yang dia suka padahal aku kurang suka Demi Tuhan, aku udah berkorban begitu jauh.. Demi kamu, demi rumah tangga kita Tapi, ternyata yang terlihat dimata kamu cuma keku...